9/06/2009

fetishisme pada sebuah pengertian teori

“Menurut J.P. Caplin fetishme ialah kondisi patologis dalam mana kegairahan seksual dan pemuasannya dilakukan dengan memegang atau meraba-raba objek –objek atau bagian-bagian tubuh yang non seksual dari seorang partner lawan jenis kelamin (J.P. Caplin 198).”

Pelaku baru didiagnosa menderita fetishisme apabila memiliki kepuasan seksual terhadap sesuatu sedikitnya enam bulan. Pelaku biasanya mengalami tekanan jiwa secara klinis, cenderung terisolir dari kehidupan sosial, pekerjaan, atau bidang fungsi penting lainnya, dan bisa membahayakan baik dirinya maupun orang lain. Setiap benda bisa menjadi fetish, namun diasumsikan bahwa pelaku hanya tertarik pada satu objek saja. Kebanyakan dilaporkan bahwa pelaku tertarik pada bagian tubuh dan pakaian dalam. Beberapa bentuk fetishisme dapat dikategorikan sebagai berikut: Pakaian dalam (lingerie),korset. Pakaian berbahan khusus seperti satin, dan bulu.Pakaian yang membentuk ketat seluruh tubuh bak kulit kedua, dengan bahan berkilat seperti kulit, karet. Pakaian renang, bodysuit untuk menyelam, celana pendek yang menampakkan sebagian besar paha, pakaian ketat atletik yang terbuat dari bahan elastis seperti lycra. Pakaian kasual seperti, kaos, celana jeans ketat, overalls (yang dulu biasa dikenakan oleh pekerja tambang). Pakaian kerja, seperti, perlente (umumnya dengan setelah kemeja berdasi yang dibalut dengan jas), coveralls/wearpack untuk teknisi bengkel. Pakaian seragam sekolah. Pakaian seragam militer dan kepolisian. Pakaian malam seperti gaun tembus pandang, rok, dan syal/selendang, piyama. Aksesoris seperti, Sepatu, sepatu boot, sepatu leg (boot menutup seluruh betis), sepatu kets, sepatu berhak tinggi, kauskaki dan stocking, baik jenis biasa maupun olah raga, suspender/tali selempang untuk menggantungkan celana/rok, rantai, ikat pinggang berukuran tertentu, gelang topeng gas, rokok dan perilaku merokok, body-piercing (tindik bagian tubuh), bagi wanita juga bisa berupa kuku jari, kaki, buah dada yang "dioperasi".

Fetish adalah objek yang boleh jadi merupakan subjek kenikmatan atau kegairan seksual, dan fetishism adalah ketertarikan kepada fetish atau memakai fetish untuk memperoleh kegairahan dan kepuasan seksual (Dali Gulo , 1982:81).”

“Menurut definisi kamus John Mc Echols dan Hassan Shadily, fetish diartikan sebagai pemujaan mutlak/mendalam. Namun menurut Cambridge's Dictionary, kata ini didefinisikan sebagai rangsangan secara seksual terhadap benda secara tidak wajar.”