12/02/2009

Fine Art History

SENI RUPA PRASEJARAH

PALEOLITHIKUM (2 Jutatahun lalu- 13,000 BC)

Paleolitikum atau zaman batu tua. Berawal sekitar 2 juta tahun lalu, zaman ini juga merupakan penandaan berakhirnya zaman es (13,000 BC). Paleolitikum dibagi menjadi 3 zaman yaitu, zaman batu tua, zaman batu tengah dan zaman batu muda.

Pada zaman batu tengah di Eropa dan Afrika terdapat penemuan manusia pertama yang membawa pengaruh besar pada manusia modern terhadap cara hidup maupun struktur anatomi. Penemuan cara menghasilkan api juga ditemukan di era ini. Ekspressi seni dituangkan dalam pembuatan body painting dan juga lukisan pada batu dan dinding-dinding gua yang mengindikasikan kegiatan ritual dan religius.

Pada zaman batu tua (Eropa, Asia, Afrika) ekspresi seni mengalami kemajuan. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya karya yang bercerita tentang venus dan penggunaan beberapa material yang sulit ditemukan disekitar tempat tinggal mereka. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan iklim yang lebih hangat dan juga telah adanya pengetahuan tentang perdagangan antar wilayah.

Seni pada zaman Paleolitikum diproduksi 32.000-11.000 tahun lalu. Dikategorikan dalam 2 kelompok besar yaitu; barang-barang kerajinan (yang merupakan pahatan pada tulang, batu dan clay), serta seni lukisan pada dinding-dinding gua (dengan mengadopsi variatif warna).

MESOLITHIKUM (10,000-5,000 BC)

Mesolitikum merupakan zaman batu tengah (10.000-5000 BC). Pada sisi budaya, manusia pada zaman ini belajar tentang cara memahat batu. Ciri-ciri seni mesolitikum ialah tidak menggambarkan figur nyata dan hanya menggunakan warna merah sebagai penyertanya. Hasil karya seni ini banyak ditemukan di Afrika utara dan mediterania bagian utara.

NEOLITHIKUM (10,000-5,000 BC)

Zaman ini juga disebut sebagai zaman batu muda. Dimulai dari kehidupan menetap. Karya seni akhir manusia zaman ini adalah pembuatan perunggu, barang-barang tembikar, dan patung-patung yg bertemakan ttg dewa dewi serta monument batu megalitikum (Stonehenge, UK).

SENI RUPA KUNO

MESIR (3500-1000 BC)

Kejayaan zaman mesir kuno dimulai dari pemerintahan Raja Firaun. Ketaatan beragama dan menghormati arwah yang telah meninggal merupakan kebudayaan penting di Mesir pada zaman ini. Hal itu pula yg mempengaruhi perkembangan seni budaya di Mesir. Banyak ditemukannya situs kuil dan pekuburan memperkuat teori tersebut diatas. Berbagai hasil karya seni mulai grafis hingga arsitektur ditemukan pada masa ini. Hyeroglyph hingga pyramid adalah penanda masa keemasan perkembangan senirupa Mesir kuno.

MESOPOTAMIA (9000-500 BC)

Zaman ini merupakan zaman baru peradaban manusia. Menulis, sekolah, perpustakaan, kode hukum tertulis, pertanian, irigasi, peternakan merupakan hasil kebudayaan masa ini.

Senirupa pada zaman ini lebih membuka diri terhadap keanekaragaman. Seni terlihat lebih dekoratif, stylish dan tidak lagi konvensional. Pada seni lukis; Penggambaran sosok Tuhan dituangkan lewat sosok manusia, bahkan beberapa memilih memadukan sosok manusia dan hewan untuk menghadirkan kesan ajaib terhadap sosok Tuhan.

Pada bidang Seni Musik dan Puisi; Mereka telah mengenal alat-alat musik seperti harpa dan drum yang mengiringi penceritaan sejarah dan dibalut oleh puisi serta diiringi tari-tarian dan lagu. Bidang Arsitektur; Mereka mengenal pembangunan dengan menggunakan batu bata dan tidak lagi menggunakan batu sebagai konstruksi arsitektur rumah. Di bidang seni patung mereka telah menggunakan bermacam media seperti, kerang, batu, dan metal sebagai bahan pahat.

YUNANI (1100-31 BC)

Seni dan Arsitektur dimasa Yunani kuno merupakan pengaruh tersendiri terhada perkembangan seni dan arsitektur barat dengan cirri-cirinya yang sederhana dan logis/rasional.

Penggambaran manusia telanjang merupakan refleksi dari suatu pemahaman bahwasanya `manusia merupakan ukuran dari segala hal’ (mimesis).

Berbagai macam elemen structural, motif dekoratif, bermacam tipe-tipe bangunan yang telah ada dizaman Yunani Kuno masih dapat terlihat pada arsitektur masa kini.

SENI RUPA ZAMAN TRANSISIONAL

SENI RUPA KRISTEN AWAL (ABAD 3-7)

Seni pada masa ini merupakan kelanjutan dari senirupa kuno, romawi dan byzantium. Pada awalnya, Kristen menolak adanya penggambaran pola-pola dekoratif yang menggambarkan hal-hal yang bersifat agamis dan spiritualis.

Setelah abad ke empat, dibawah pengaruh imperialisme, awal arsitektural Kristen sangat dipengaruhi oleh gaya kerajaan Romawi, yaitu bangunan berskala monumental. Gedung-gedung gereja dibagi menjadi dua tipe; hall yang berbentuk longitudinal-Bassilica; bangunan terpusat-mausoleum atau tempat pembaptisan.Eksterior gereja pada umumnya polos dan minus dekorasi yang kontras dengan nuansa interiornya yang cenderung dekoratif dan glamour.

SENI BYZANTINUM (Abad 5 – 1453)

Pada dasarnya seni dizaman ini merupakan kelanjutan dari seni zaman Yunani. Tetapi terdapat perubahan mendasar tentang ketuhanan akibat pengaruh kristiani menyebabkan gaya seni yang dihasilkan masa ini berbeda dengan Yunani. Seni dimasa ini bertemakan tentang kejayaan Tuhan bapa, Yesus anaknya, dan Perawan Maria. Seni lukis realistis dan manusia telanjang tidak lagi terdapat di era ini.

SENI RUPA ISLAM (Abad ke 6)

Senirupa islam banyak diasosiasikan dengan kebudayaan Arab. Larangan menggunakan presentasi harafiah terhadap gambar-gambar religius, termasuk huruf-huruf Arab, membuat seni di era ini lebih merujuk pada perwujudan bentuk-bentuk geometris. Hal tersebut dapat ditemui pada Arsitektur masjid dan tempat-tempat religius muslim, karpet dan document tulisan tangan yang cenderung berbentuk abstrak, dekoratif, geometris, flora, dan kaligrafi.

SENI RUPA RENAISSANCE

ZAMAN GOTHIC AKHIR (Abad 14-15)

Era ini merupakan penjembatan antara era Byzantium dan Renaissance. Artis yang terkenal di zaman ini adalah Cimabue dan Giotto (merupakan artis yang dilatih pada zama Byzantium). Karekater seni lukis yang paling menonjol pada zaman ini adalah lukisan yang memiliki sudut pandang 3 dimensi, nyata dan terukur.

ZAMAN RENAISSANCE AWAL (awal 1400an)

Renaissance merupakan penanda sejarah kebudayaan eropa modern. Pemahaman tentang rebirth membawa seni pada zaman ini lebih kearah intelektualitas dan makna artistic pada keunikan Yunani-Romawi, yang terinspirasi oleh kemanusiaan dan dicapai dari aspek kehebatan makna, kebijakan dan penjabaran seni itu sendiri.

RENAISSANCE (1450-1520)

Seni lukis mencapai masa kejayaan di era ini; kaya akan imajinasi dan syarat akan komposisi makna kepahlawanan. Karakteristik seni lukis di zaman ini adalah keserasian dan keseimbangan pada konstruksi lukisan. Bentuk, warna, proporsi, efek pencahayaan dan bayangan, keseimbangan ruang, komposisi, perspektif, anatomi semuanya terngkum dalam kontrol penyelesaian yang nyaris sempurna.

Seniman terkenal pada masa ini: Leonardo Da Vinci, Michaelangelo.

SURREALISME

Pada dasarnya surrealisme yaitu gerakan dalam sastra, istilah itu ditemukan oleh Apollinaire untuk menamai judul dramanya pada tahun 1917. Dua tahun kemudian (1919) Andre Breton mengambilnya untuk eksperimen dalam metode penulisannya yang spontan. Dikatakan oleh Breton, bahwa surrealisme adalah otomatis psikis yang murni, dengan proses pemikiran yang sebenarnya untuk diekspresikan secara verbal, tertulis ataupun cara lain. Surrealisme bersandar pada kenyataan realitas yang superior dari kebebasan asosiasi, keserbabisaan mimpi, pemikiran kita yang otomatis tanpa control dari kesadaran. Oleh karena itu banyak yang menganggap bahwa kepentingan lukisan surrealisme usahanya bukan pada bidang seni rupa, melainkan pada nilai psikologinya, namun ternyata justru sebaliknya mereka tidak pernah kering dari problem bentuk (Soedarso 1990:02)

Sandaran akan keyakinan realitas yang superior itu, maka timbullah dua tendensi dalam surrealisme, yaitu surrealisme ekspresif dan surrealisme murni. Seniman surrealisme ekspresif dalam proses berkarya melewati “masa tertentu” semacam kondisi tidak sadar, untuk melahirkan symbol dan bentuk-bentuk pada karyanya. Seniman surrealisme murni menggunakan teknik-teknik akademis dalam menciptakan illusi yang absurd, dengan tokoh utamanya Salvador Dali

Soedarso SP,(1990), Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta:STSRI