12/02/2009

SURREALISME

Pada dasarnya surrealisme yaitu gerakan dalam sastra, istilah itu ditemukan oleh Apollinaire untuk menamai judul dramanya pada tahun 1917. Dua tahun kemudian (1919) Andre Breton mengambilnya untuk eksperimen dalam metode penulisannya yang spontan. Dikatakan oleh Breton, bahwa surrealisme adalah otomatis psikis yang murni, dengan proses pemikiran yang sebenarnya untuk diekspresikan secara verbal, tertulis ataupun cara lain. Surrealisme bersandar pada kenyataan realitas yang superior dari kebebasan asosiasi, keserbabisaan mimpi, pemikiran kita yang otomatis tanpa control dari kesadaran. Oleh karena itu banyak yang menganggap bahwa kepentingan lukisan surrealisme usahanya bukan pada bidang seni rupa, melainkan pada nilai psikologinya, namun ternyata justru sebaliknya mereka tidak pernah kering dari problem bentuk (Soedarso 1990:02)

Sandaran akan keyakinan realitas yang superior itu, maka timbullah dua tendensi dalam surrealisme, yaitu surrealisme ekspresif dan surrealisme murni. Seniman surrealisme ekspresif dalam proses berkarya melewati “masa tertentu” semacam kondisi tidak sadar, untuk melahirkan symbol dan bentuk-bentuk pada karyanya. Seniman surrealisme murni menggunakan teknik-teknik akademis dalam menciptakan illusi yang absurd, dengan tokoh utamanya Salvador Dali

Soedarso SP,(1990), Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta:STSRI

No comments: